Sesaji Kematian
Kematian adalah akhir dari kehidupan. Kematina dianggap memiliki makna penting bagi kehidupan manusia karena merupakan peristiwa perpindahan manusia ke alam yang berbeda. Keluarga yang ditinggalkan akan melakukan beberapa ritual agar roh yang meninggal mendapatkan jalan yang terbaik di alam sana.
- Selamatan SurtanahSelamatan ini diadakan pada saat jenazah dikebumikan. Tujuannya adalah agar roh orang yang meninggal mendapatkan tempat yang layak dan Jalan yang terang di alam baka. Saat selamatan ini diadakan sesaji berupa:
-
Tumpeng
-
Nasi Asahan Jangan Menir
-
Jangan Adhem (sayuran yang tidak pedas)
-
Daging Ayam sambal Kacang
-
Selamatan Nelung DinaSelamatan ini diadakan pada saat hari ketiga setelah meninggal. Sajian yang disediakan berupa:
-
Nasi Punar
-
Nasi putih
-
lauk-pauk
Semua makanan tersebut di letakkakn pada Takir Pontang (mangkok yang dibuat dari daun psang dan dihias dengan janur.
-
Selamatan Mitung DinaSelamatan ini diadakan pada saat hari ketujuh setelah meninggal. Sajian yang dipersiapkan berupa:
-
Nasih asahan
-
Daging
-
pindang
-
Brongkos jeroan
-
Ketan
-
Kolak
-
Apem
Semua makanan disajikan diatas takir (limas dari daun pisang).
Disediakan pula makanan dan minuman kesukaan pada masa hidup. Banyak yang menganggap bahwa selama waktu tujuh hari ini roh yang meninggal masih berada di sekitar rumah.
-
Selamatan Matang Puluh Dina, Selamatan Nyatus Dina, dan MendhakSelamatan Matang Puluh Dina diadakan pada saat hari ke-40 setelah meninggal. Selamatan Nyatus Dina diadakan pada saat hari ke-100 setelah meninggal. Sedangkan acara Mendhak diadakan sebagai peringatan dua tahun setelah meninggal. Sajian yang dipersiapkan berupa:
-
Nasi Uduk
-
Ingkung ayam
-
Kedelai
-
Kerupuk
-
Sambal goreng
-
Sesaji pada Mitung DinaPada selamatan ini, biasanya diadakan acara kataman (pembacaan Al-Quran)
-
Selamatan Nyewu DinaSelamatan ini diadakan pada saat hari ke-1000 setelah meninggal. Ini biasanya merupakan selamatan terakhir. Sesaji yang perludipersiapakan ini seperti selamatan Mendhak kemudian ditambah dengan kecek kambing (sate).Seusai tahlilan, ada pula sepasang merpati untuk dilepaskan. Sepasang merpati ini telah dimandikan dengan air bunga dan dikalungkan rangkaian bunga. Pelepasan burung ini merupakan lambang bahwa burung ini akan menjadi kendaraan roh saat menuju surga. Ubarampe tambahannya sbb:
-
Dua sisir pisang raja
-
Sisir
-
Cermin
-
Tikar bangka (tikar yang dibuat dari daun padan dengan anyaman yang besar)
-
Seikal benang
-
Lampu jodog, lampu yang dibuat dari tanah liat menggunakan minyak kelapa sebagai bahan bakar
-
Sebutir kelapa
-
Kapas
-
Kemenyan
-
Gula kelapa
-
Satu takir beras
-
Sirih
Setelah melalui semua selamatan diatas, biasanya akan dilkaukan proses ngijing, pemasangan batu nisan pada makam. Biasanya dilaksanakan bersamaan dengan Nyewu Dina. Untuk laki-laki kijing berbentuk runcing sedangkan perempuan berbentuk tumpul.
Terima kasih informasinya. Untuk menghitung selametann orang meninggal bisa menggunakan Aplikasi Online di bawah ini : Aplikasi Online Menghitung Selametan Orang Meninggal Menurut Budaya Jawa, Mudah dan Cepat Tanpa Ribet
ReplyDelete