Sesaji

Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar kata sesaji/sajen? Ada yang teringat pada kakek-neneknya. Ada yang teringat dosa besar karena sesaji dianggap menyekutukan Tuhan. Ada yang teringat Bali. Ada yang teringat upacara adat di desa. Ada yang teringat perdukunan dan ilmu hitam. Ada yang teringat kapan terakhir membuat sesaji. Ada pula yang teringat betapa ribet dan nirmanfaatnya sesaji.

Sesaji, dalam masyarakat Jawa memiliki makna sesajian/persembahan kepada alam sebagai rasa syukur dan doa keselamatan. Biasanya kita jumpai pada upacara-upacara keagamaan seperti Hindu dan Budha. Selain itu, banyak pula ditemui pada upacara kebudayaan, kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Bagi masyarakat modern, tentu sesaji dianggap tidak praktis, kuno, atau mungkin syirik. Jika diperhatikan, sesaji ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Contoh paling dekat yaitu tumpeng. Saat pembukaan/penuntupan acara masih sering pakai acara potong tumpeng. Pindah rumah? Bikin tumpeng. Ulang tahun? Tumpeng. Naik jabatan? Tumpeng lagi. Tumpeng adalah lambang syukur atas semua kebaikan yang terjadi. Jadi, tumpeng adalah sesaji.

Sesaji memiliki banyak rupa dan jenisnya. Ada tigal hal pokok yang berbeda yaitu ubarampe (perlengkapan), waktu pembuatan (bisa juga suasana), dan lokasi pembuatan. Ubarampe dalam sesaji dapat berupa makanan, minuman, bunga, hewan mati/hidup, dan cairan (air, darah, kopi, dsb). Masing-masing ubarampe yang digunakan memiliki tujuan dan maknanya masing-masing tergantung tujuan sesaji. Selain itu, kelengkapan sesaji juga berpengaruh pada tercapai tidaknya tujuan sesaji. Waktu pembuatan biasanya berdasarkan weton, hari baik dst. Sedangkan lokasi yang dimaksudkan adalah dimana sesaji itu akan digunakan/dibuang. 

Ada beberapa syarat dalam sesaji:
  1. Niat yang baik dan jelas yaitu keselamatan
  2. Kelengkapan sesajisesuai dengan tujuan sesaji tersebut
  3. Ikhlas dan berusaha mempersembahkan yang terbaik

Hidup di lingkungan kejawen, secara langsung maupun tidak membuatku akrab dengan sesaji. Akrab belum tentu ahli ya. Banyak hal yang belum saya ketahui tentang sesaji, sedikit demi sedikit harus dipelajari. Yuk, belajar sesaji bersama.

Comments

Popular Posts